Jadi selama ini istilah “brand”, biasanya selalu lekat dengan suatu perusahaan, produk maupun suatu organisasi. Dalam Bahasa Indonesia, kata brand diartikan sebagai nama merek. Sedangkan brand itu sendiri sebenarnya banyak cakupan nya, meliputi logo, simbol, dan sebagainya. Branding memang dikenal dengan beberapa klasifikasi, misalnya Product Branding, Corporate Branding, bahkan kemudian belakangan dikenal pula Internal Branding, City Branding, dan lain sebagainya. Namun saat ini ternyata tidak hanya produk, perusahaan, maupun suatu organisasi saja yang dapat melakukan branding.
ilustrasi oleh : vectorjuice dari Freepik |
Seseorang atau individu pun dapat melakukan branding terhadap dirinya, yang kemudian disebut dengan istilah Personal branding. Semua orang yang berupaya untuk membangun karir dapat dianggap sedang berusaha untuk menciptakan brand-nya sendiri. Fakta nya benar-benar terjadi terutama bila dikaitkan dengan public figure (tokoh masyarakat) seperti politis, entertainer, atau atlet profesional. Semua public figure bersaing demi mendapat keuntungan dan dukungan oleh masyarakat sehingga mereka berusaha agar bisa diterima oleh masyarakat melalui citra yang diinginkan dan kuat.
Citra ini kemudian dapat di presentasi kan lewat berbagai jalur, seperti media sosial, blog, situs web pribadi, atau bahkan ketika bertemu langsung. Tidak cuma untuk public figure, personal branding bisa menempel pada siapapun. Seseorang tidak harus terkenal untuk dipandang sebagai sebuah brand. Personal branding merupakan hal yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Membentuk personal branding adalah sesuatu yang penting saat ini. Membicarakan personal branding berarti membahas mengenai “value”, "skill", "behaviour", "appearance", "uniqueness", "authentic" pada diri kita.
Setiap orang akan dinilai oleh orang lain. Baik itu dari penampilan fisik, kepribadian, maupun karakter. Dan ini lah yang akan melekat pada kita, yang akhirnya digunakan oleh orang lain mencapai bagaimana diri kita. Sangat perlu bagi kita mempersiapkan diri untuk mempunyai personal branding atau “merek diri” yang positif. Karena hal ini akan menjadikan diri kita pantas untuk dihargai, dimiliki, bahkan untuk disayangi orang lain.
Sumber : Austin Distel dari Unsplash |
Bahkan mungkin “dibeli” oleh orang lain. Dalam kehidupan ini, kita akan selalu melakukan kegiatan-kegiatan yang terus kita lakukan selama hidup kita. Dari kegiatan-kegiatan ini lah yang menyebabkan kita mempunyai suatu kebiasaan. Bila kebiasaan-kebiasaan ini terus dipelihara akan melahirkan sebuah karakter di mana karakter ini lah yang menjadi salah satu penilaian orang lain terhadap diri kita. Bagaimana kita berpenampilan pun akan mencerminkan siapa diri kita, oleh karena itu kita pun perlu menjaga penampilan kita. Penampilan, kepribadian, dan karakter merupakan elemen pembentuk personal branding.
Personal branding yang unik, artinya tidak dimiliki oleh banyak orang, cenderung mempunyai daya jual yang tinggi. Personal branding berbeda dengan titel atau gelar yang kita punya, karena personal branding tak semudah kita mendapatkan ijazah atau gelar. Personal branding diraih dengan perjuangan yang terus-menerus dari waktu ke waktu. Banyak dari kita menilai orang yang berhasil karena memiliki personal branding yang bagus, tetapi jarang dari kita mengetahui perjuangannya dalam memperoleh personal branding yang ingin dibangun.
"Jadi Personal branding Penting Gak Sih?"
Personal branding sangatlah penting. Bisa membantu kita dalam berkarir, punya koneksi yang lebih luas, kredibilitas, menunjukan keahlian kamu, membuat kamu menjadi lebih fokus, dan yang terpenting membangun kepercayaan diri, baik kepercayaan terhadap diri sendiri atau kepercayaan orang lain terhadap kamu.
Maka dari itu, ayo kita bangun personal branding dari sekarang!
0 Komentar